Label

Selasa, 15 Maret 2011

Resume Pengajian Ahad 13 Maret 2011 Tafsir Tematik Al Quran

Alhamdulillah pada hari Ahad yang lalu, 13 Maret 2011 telah diselenggarakan pengajian rutin dengan tema Tafsir Tematik Al Quran. Diisi oleh Ustadz Rusli Malik mengambil topik Suran Al An'am ayat 1,2,3. Berikut resumenya.

ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ وَجَعَلَ ٱلظُّلُمَـٰتِ وَٱلنُّورَ‌ۖ ثُمَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِرَبِّہِمۡ يَعۡدِلُونَ (١) هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن طِينٍ۬ ثُمَّ قَضَىٰٓ أَجَلاً۬‌ۖ وَأَجَلٌ۬ مُّسَمًّى عِندَهُ ۥ‌ۖ ثُمَّ أَنتُمۡ تَمۡتَرُونَ (٢) وَهُوَ ٱللَّهُ فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَفِى ٱلۡأَرۡضِ‌ۖ يَعۡلَمُ سِرَّكُمۡ وَجَهۡرَكُمۡ وَيَعۡلَمُ مَا تَكۡسِبُونَ (٣) وَمَا تَأۡتِيهِم مِّنۡ ءَايَةٍ۬ مِّنۡ ءَايَـٰتِ رَبِّہِمۡ إِلَّا كَانُواْ عَنۡہَا مُعۡرِضِينَ (٤) 
Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan [sesuatu] dengan Tuhan mereka. (1) Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal [kematianmu], dan ada lagi suatu ajal yang ditentukan [untuk berbangkit] yang ada pada sisi-Nya [yang Dia sendirilah mengetahuinya], kemudian kamu masih ragu-ragu [tentang berbangkit itu]. (2) Dan Dialah Allah [Yang disembah], baik di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui [pula] apa yang kamu usahakan. (3) Dan tak ada suatu ayatpun dari ayat-ayat [1] Tuhan sampai kepada mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya [mendustakannya]. (4) 


Al Quran adalah cahaya(nur) bagi kehidupan, oleh karena itu kita mempelajari Al Quran. Pada awal surat Al An'am terdapat kalimat hamdalah yang diikuti dengan sebutan pencipta langit dan bumi. Serupa dengan surat Al Fatihah, namun surat Al Fatihah diikuti dengan sebutan pencipta alam.

Pada dasarnya ada tiga tema dalam Al Quran. Pertama ulasan tentang Ilahiah (Ketuhanan). Kedua mengenai Tazkiyatun Nafs (Ketenangan Jiwa). Dan ketiga ibadah dan ahlak. Topik Ketuhanan mendominasi ayat-ayat awal turunnya Al Quran.

Pemahaman mengenai Tauhid tidak bisa dilakukan dengan cara taklid. Berbeda dengan tata cara ibadah seperti sholat zuhur mengapa 4 rakaat, itu kita lakukan dengan taklid. Tentu bukan dengan taklid buta. Untuk masalah tauhid haruslah dipahami masing-masing person. Masalah tauhid sendiri banyak sekali dibicarakan dalam Al Quran.

ayat 1
Pada dasarnya banyak disebut mengenai konsep dualitas dalam Al Quran. Contohnya langit dan bumi (seperti dalam surat Al An'am ayat 1) gelap dan cahaya, siang dan malam, dsb. Hal ini disebutkan agar memudahkan pemahaman bahkan oleh orang yang paling awam sekalipun. Dalam surat Al An'am ayat 1 ini disebut gelap terang menunjukkan bahwa sudah jelas pentunjuk-Nya. Namun orang-orang kafir masih mempersekutukan-Nya.

Analogi dengan nyanyian, setiap lagu hanya ada satu pencipta namun bisa dinyanyikan oleh banyak orang. Apapun yang ada di alam, pada hakikatnya satu pencipta.

ayat 2
Di ayat 2 disebutkan bahwa manusia diciptakan dari tanah. Mengikuti kalimat sebelumnya, tanah ini memiliki maksud bahwa manusia tercipta dari kombinasi langit dan bumi. Tanah mendapat air dari hujan dari langit. Itu satu contoh kecil saja bahwa kombinasi langit dan bumi adalah meliputi manusia. Namun segala sesuatu sudah ditentukan ajalnya.


ayat 3
Mahluk diliputi oleh segala sesuatu, namun Allah meliputi segala sesuatu. Gelas diliputi oleh bangunan, bangunan diliputi oleh lingkungan, lingkungan diliputi oleh langit dst. Berbeda dengan Allah, Allah meliputi segala sesuatu.Ayat ini merujuk pada tauhid Rububiyah. Tidak ada rahasia yang tidak diketahui oleh Allah. Cerita mengenai Nabi Yusuf dan Zulaikha ketika Zulaikha telah menutup semua pintu, Nabi Yusuf berkata bahwa memang benar semua pintu telah tertutup namun pintu Allah tidak bisa ditutup.

(ak)

Senin, 21 Februari 2011

Resume Pengajian Ahad 20 Feb 2011 : Refleksi Maulid Nabi

Pada hari Ahad malam 20 Februari 2011 telah diadakan pengajian dengan tema refleksi Maulid Nabi yang diisi oleh Ustadz Syamsir Siregar. Berikut adalah resumenya.

Kita telah diingatkan oleh Allah bahwa kita setiap tidur dapat diartikan bahwa kita telah di-"wafat"-kan dan kemudian diberi kesempatan oelh Allah untuk mengisi hidup kita dengan amal kebaikan. Sehingga pada hakikatnya kita hidup hanya 1 hari. Oleh karena itu marilah kita senantiasa bersyukur dengan mengisi hari-hari kita dengan amalan kebaikan.

Tanggal pasti kelahiran Nabi Muhammad dalam hitungan hijriyah masih diperselisihkan. Ada yang berpendapat 9, 10, 12 Rabiulawal tahun Gajah. Namun sepakat para ahli bahwa Nabi Muhammad dilahirkan pada 20 April tahun 571 Masehi.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad tidak dilaukan di zaman Nabi. Pendapat yang populer mengatakan bahwa peringatan Maulid Nabi ini pertama kali digagas oleh Shalahuddin Al Ayubi pada saat umat Islam waktu itu terlena dengan harta kemewahan dan digagas untuk membangkitkan kembali semangat umat Islam pada masa itu. Namun pendapat ini tidaklah tepat. Para ahli sejarah menunjukkan bahwa peringatan Maulid Nabi ini pertama kali digagas oleh Raja Al Mu'iz Ubaidillah bagian dari dinasti Bani Fathimiyah sekitar tahun 400 H. Dinasi Bani Fathimiyah ini dikenal sebagai penganut aliran Bathiniyah yang banyak menyimpang dari ajaran Islam. Secara politis, peringatan Maulid dilakukan untuk mencitrakan pemerintahan yang islami dan juga untuk meredam pemberontakan pada masa itu. Perlu diperhatikan pada masa itu dilakukan banyak sekali peringatan maulid seperti maulid raja yang memerintah saat itu, maulid Ali bin Abi Thalib,maulid sahabat-sahabat, perayaan hari-hari awal musim panas, dsb., dsb.

Efek negatif dari peringatan yang berlebihan adalah melakukan kultus individu terhadap sosok nabi. Sampai-sampai menyejajarkan Nabi dengan Allah. Hal ini tentu tidak benar. Sejatinya kita harus mencintai Nabi dengan meniru apa-apa yang dilakukan para Sahabat. Lihat surat At Taubah ayat 24

قُلۡ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمۡ وَأَبۡنَآؤُڪُمۡ وَإِخۡوَٲنُكُمۡ وَأَزۡوَٲجُكُمۡ وَعَشِيرَتُكُمۡ وَأَمۡوَٲلٌ ٱقۡتَرَفۡتُمُوهَا وَتِجَـٰرَةٌ۬ تَخۡشَوۡنَ كَسَادَهَا وَمَسَـٰكِنُ تَرۡضَوۡنَهَآ أَحَبَّ إِلَيۡڪُم مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٍ۬ فِى سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّىٰ يَأۡتِىَ ٱللَّهُ بِأَمۡرِهِۦ‌ۗ وَٱللَّهُ لَا يَہۡدِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡفَـٰسِقِينَ (٢٤
Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan [dari] berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (24)  

Maksud dari keputusan-Nya menurut tafsir Ibnu Katsir adalah bencana.Mencintai berarti memberikan fasilitas utama kepada yang dicintai. Tidak ada cinta bila tidak ada pengorbanan. Contoh apabila telah datang panggilan sholat tetapi kita masih mendahulukan yang lain, maka bagaimana bisa kita mengatakan mencintai Allah dan Rasul-Nya.

Ada beberapa kisah mengenai sahabat seperti Ubaid (?) yang ditawan oleh musuh dan kemudian ditawari untuk bebas kembali ke keluarga dan hartanya, namun harus meninggalkan Rasul, maka Ubaid ini menolak dan mengatakan bahwa dia lebih cinta Allah dan Rasul-nya. Kisah lain adalah seorang perempuan pada saat Perang Khandaq yang mendengar berita bahwa Rasul tewas, langsung berlari ke lokasi mengabaikan keadaan suami atau anaknya namun lebih ingin mengetahui keadaan Rasul. 

قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡ‌ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (٣١
 Katakanlah: "Jika kamu [benar-benar] mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (31)

 Surat Ali Imran ayat 31 di atas menunjukkan bahwa bila kita mencintai Allah maka Allah akan mengampuni dosa-dosa kita. 

Untuk merebut cinta Allah kita harus lakukan dengan niat dan cara yang benar. Ingat hadits yang mengisahkan tiga orang sahabat yang bermaksud untuk sholat terus menerus, puasa terus menerus, dan tidak menikah. Hal ini dilarang keras oleh Rasulullah. Suatu saat juga sahabat Ibnu Mas'ud melarang cara-cara majelis zikir yang menurut beliau tidak sesuai.

Mengenai peringatan Maulid, ulama Yusuf Qardhawi memperkenankan kalau niatnya untuk mendalami dan meneladani Nabi tidak masalah. 

Surat Al Ahzab ayat 9-10.

ـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱذۡكُرُواْ نِعۡمَةَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ جَآءَتۡكُمۡ جُنُودٌ۬ فَأَرۡسَلۡنَا عَلَيۡہِمۡ رِيحً۬ا وَجُنُودً۬ا لَّمۡ تَرَوۡهَا‌ۚ وَڪَانَ ٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِيرًا (٩) إِذۡ جَآءُوكُم مِّن فَوۡقِكُمۡ وَمِنۡ أَسۡفَلَ مِنكُمۡ وَإِذۡ زَاغَتِ ٱلۡأَبۡصَـٰرُ وَبَلَغَتِ ٱلۡقُلُوبُ ٱلۡحَنَاجِرَ وَتَظُنُّونَ بِٱللَّهِ ٱلظُّنُونَا۟ (١٠
Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan ni’mat Allah [yang telah dikaruniakan] kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin taupan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya [3]. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan. (9) [Yaitu] ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan [mu] dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan [4] dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka. (10)  

(ak)

Selasa, 15 Februari 2011

Resume Pengajian Ahad 13 Februari 2011 Tafsir Tematik

Alhamdulillah telah dilaksanakan pengajian rutin setiap Ahad malam di mushola kita yang tercinta. Diisi dengan ceramah tafisr tematik Al Quran oleh Ustadz Rusli Malik. Berikut adalah resumenya.

Surat At Taubah ayat 128
لَقَدۡ جَآءَڪُمۡ رَسُولٌ۬ مِّنۡ أَنفُسِڪُمۡ عَزِيزٌ عَلَيۡهِ مَا عَنِتُّمۡ حَرِيصٌ عَلَيۡڪُم بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَءُوفٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (١٢٨)
Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan [keimanan dan keselamatan] bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min. (128)
Setiap bulan Rabiulawal kita diingatkan akan kelahiran Nabi Muhammad yang membawa mukjizat Al Quran. Berbeda dengan mukjizat yang telah diturunkan kepada bangsa Israil seperti tongkat Nabi Musa, selamatnya Nabi Ibrahim dari api, kemampuan Nabi Isa menghidupkan orang mati, dan sebagainya yang jumlahnya sangat terbatas, jumlah mukjizat yang tercantum pada Al Quran sangat banyak jumlahnya apabila kita mau mengkajinya. Pada surat At Taubah ayat 128, Rasul diturunkan dari jenis yang sama dengan kita manusia. Rasul juga makan, minum, bersosialisasi, dan sebagainya. Bukan Rasul itu berupa malaikat atau mahluk lain. Salah satu perbedaan utama Rasul dengan manusia biasa adalah bahwa beliau memikirkan umatnya, alih-alih memikirkan diri sendiri. Surat Muhammad ayat 7 يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تَنصُرُواْ ٱللَّهَ يَنصُرۡكُمۡ وَيُثَبِّتۡ أَقۡدَامَكُمۡ
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong [agama] Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (7)
Menolong agama-Nya, tidak memikirkan diri pribadi maka praktis sebenarnya kebutuuhan pribadi akan terpenuhi. Seperti misalnya binatang peliharaan yang melakukan tugas sesui perintah majikannya maka segala keperluan dia (seperti makan) akan terpenuhi asal tugas-tugas tersebut dijalankan.

Contoh perilaku Nabi yang demikian adalah saat beliau memerdekakan beberapa budak seperti Bilal dan Zaid bin Haritsah. Pembebasan mereka dilandasi juga karena motivasi mereka adalah untuk membela agama. Bukan untuk kepentingan pribadi mereka masing-masing. Terbukti di kemudian hari mereka menjadi orang-orang yang unggul dan berperan dalam dakwah Islam.

Contoh orang yang memikirkan kepentingan diri sendiri bisa diambil dari cerita populer tentang Tsa'labah. Bagaimana Tsa'labah yang miskin sekali (saking miskinnya dia dan istri harus bergantian shalat karena sarung yang ada hanya satu), berkali-kali minta didoakan Nabi, namun beliau menasihati agar sabar. Namun setelah berkali-kali akhirnya Nabi mengabulkan permintaan untuk didoakan agar mendapat rezeki. Akhirnya memang benar rezeki berlimpah kepada Tsa'labah namun justru membuatnya menjadi lalai sampai untuk membayar zakatpun lalai. Dan tidak tercatat dalam sejarah Islam nama Tsa'labah sebagai pejuang.

(ak)

Senin, 29 November 2010

Catatan Pengajian Tahfiz Ahad 27 November 2010

Dihadiri sekitar sembilan orang, sebagaimana biasa diawali dengan setoran hafalan dari peserta. Ada yang menyetor surat Al Naziat, At Takwir, Al Mulk, At Thoriq, dan lain-lain.
Beberapa perbaikan
1. pembacaan ro tafhim dan tarqiq melihat kembali pada aturan.
2. membaca iqlab, mim bertemu ba, ada bukaan sedikit
3. panjang pendek diperhatikan, sering terpengaruh upaya mengingat ayat berikutnya
4. 'ain mati dan hamzah mati harus dibedakan
5. kesalahan panjang pendek akan mempengaruhi arti

(ak)

Resume Pengajian Ahad malam 27 November 2010

Kajian Hadits oleh Ustadz Abdullah Obet

Nabi Muhammad adalah penutup Nabi dan Rosul, sunnahnya harus kita pelajari sebagai acuan, salah satunya acuan untuk memahami Al Quran.
Ilmu Musthalah al Hadits adalah kajian untuk memahami status sebuah hadits. Pada kajian ini akan merujuk pada buku Mushtalah al Hadits Tafsir Musthalah Hadits DR Mahmud At Thahhan terjemah: Abu Fuad. Bogor: Pustaka Tariqul Izzah 2005.

“Allah mencerahkan wajah seseorang yang mendengar dari kami sesuatu (berita, yaitu hadits), lalu ia menyampaikan berita itu sebagaimana yang ia dengar. Dan mungkin saja orang yang menerima berita itu lebih paham dari orang yang mendengarnya.” (HR. At-Tirmidzi). 

Perkembangan awal ilmu musthalah hadits bermula sejak peristiwa Fitna. Sejak itu setiap hadits dilakukan penelusuran mengenai siapa yang menyampaikan. Terus berkembang dan buku awal menganai hadits  Qadli Abu Muhammad Hasan bin Abdurrahman bin Khalad Ar-Ramahurmuzi (wafat 360 H.), yaitu kitab Al-Muhaddits Al-Fashil Baina Ar-Rawi wa Al-Wa’i.

Kitab hadits Shahih yang sering menjadi rujukan adalah Shahih Bukhari, Shahih Muslim. Apabila Shahih Bukhari menuliskan hadits tanpa ada penggolongan, maka Shahih Muslim sudah menggunakan penggolongan hadits.

(ak)

Minggu, 07 November 2010

Resume Pengajian Ahad pagi 7 November 2010 : Memperbaharui Komitmen Keislaman

Narasumber : Ustadz Adli
(terdapat fotokopi materi, bagi yang berminat bisa hubungi pengurus Takmir)

Dienul Islam bukan agama dalam pengertian yang berasal dari bahasa Sansekerta. A (tidak) Gama (kacau). Namun seseorang yang memeluk Dienul Islam memiliki konsekuensi totalitas.
Auat-ayat terkait hal ini : Surat Al Baqoroh ayat 128 .... kaffah, Ali Imron ayat 19 : dien yang ada adalah Islam, Ali Imron ayat 85 : mencari dien selain Islam adalah kerugian, adna Al Baqoroh ayat 138 : Sibghot (celupan)

Selalui perbarui komitmen (intimma') adalah konsekuensi seorang muslim dalam hubungannya dengan naik turunnya iman.

Agar hidup selalu terarah di jalan Islam
1. Memahami tujuan hidup (Al Mujadilah:56), (Huud:7)
2. mengetahui nilai dunia dibandingkan dengan akhirat (At taubah:38), (Ali Imran :14)
Perumpamaan dunia dibandingkan akhirat terdapat dalam beberapa hadits. Antara lain yang menyebutkan dunia bernilai sebagaimana bangkai, sampah.
3. memahami bahwa kematian itu pasti datang dan menjadikannya sebagai peringatan. (Ar Rahman 26-27), (Ali Imran:185)
4. Memahami hakikat Islam (Thaha:114). Dipelajari dengan ilmu.
5. Memahami hakikat Jahiliyah. (yang ada saat ini : hukum-hukum jahiliyah, tabaruj jahiliyah, dzunnul jahiliyah.

Sifat-sifat Orang yang Hidup untuk Islam
1. Komitmen kerja dengan Islam. (Al Baqoroh: 44,82) (As Shaf:2)
2. Menaruh perhatian terhadap kepnetingan Islam
3. Berbangga dengan hati dan kebenaran dan yakin kepada Allah (Al Munafiqun :8) (Ali Imran :139)
4. Mengadakan komitmen dengan orang lain untuk bekerjasama demi Islam.

(ak)

Catatan Pengajian Tahfidz Sabtu 6 November 2010

Pengajian dihadiri oleh 8-9 orang ini diawali dengan setoran hafalan dari jamaah. Ada yang menyetor hafalan An Naba, Abasa, bagian awal Al Baqoroh, Al Ghosyiyah, An Naziat, Al Muthoffifin dan lain-lain sambil membetulkan bacaan. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi beragam topik. Berikut ini beberapa poin diskusi.
1. Ada yang bisa menghafal dengan hanya 7 kali membaca ulang dan sering mendengarkan murattal.
2. Mengulang-ulang bacaan sebanyak beulang-ulang sampai 70 kali, Insya Allah akan dapat membuat kita hafal secara tepat. Kesalahan bacaan akan sangat kurang dibandingkan dengan menghafal dengan mengingat-ingat.
3. Diusahakan menghafal dengan menggunakan Al Quran mushaf yang memiliki akhir di pojok halaman untuk memudahkan hafalan. Dianjurkan untuk membaca berulang-ulang per halaman.
4. Beberapa pola dalam Al Quran bisa kita pelajari untuk mempermudah hafalan. Seperti ....bi-hii, hii selalu dibaca dua harokat.
5. Sholat syuruq, adalah sholat dhuha di awal waktu. batas waktu sekitar 30 menit setelah fajar dilaksanakan dalam rangkaian sholat subuh berjamaan dilanjutkan zikir (dalam pengertian luas)  dan diakhiri sholat syuruq.
6. Sholat Duha di Indonesia berbatas akhir sekitar jam 11 siang.

(ak)